Ini Ciri-Ciri Karyawan Bermasalah yang Harus Kita Tahu

Pada umumnya setiap karyawan ingin memperlihatkan performa kerja yang baik. Sehingga sikap yang baik seperti sikap saling menghargai, bekerja sama, berempati, dan bersikap positif menjadi kebiasaan yang sangat dijaga sesama karyawan. Namun, terkadang rekan HR juga menemui karyawan yang menunjukkan sikap egoistik, merasa senior, dan merasa lebih pintar.

Sikap karyawan seperti ini tak jarang justru menimbulkan masalah. Apalagi bila karyawan ini terlibat dalam suatu tim untuk menyelesaikan project perusahaan. Sikap negatifnya kemungkinan besar akan menimbulkan konflik.

Karyawan bermasalah ini bisa dikenali dengan beberapa kebiasaan yang telah melekat kuat pada dirinya.

  1. Tidak Tepat Waktu
    Waktu merupakan hal yang berharga dan penting untuk menilai keberhasilan sebuah pekerjaan atau project. Karyawan yang bermasalah biasanya memiliki kebiasaan menunda pekerjaan, datang terlambat, dan sulit menepatideadline. Ritme kerjanya cenderung sesuka hatinya. Sikap seperti ini tentu akan menyulitkan dinamika kerja yang telah disepakati oleh tim.
  • Merasa Lebih Pintar
    Kita mungkin lebih berpengalaman dan lebih ahli di bidang tertentu. Namun, harus diingat, kerja sama tim sangat membutuhkan sikap saling menghargai dan sikap rendah hati. Kedua sikap ini sangat diperlukan agar proses bekerja kita dapat berjalan lebih lancar dan menyenangkan.
  • Tidak Suka Tantangan
    Setiap pekerjaan memiliki dinamikanya masing-masing. Pada setiap prosesnya ada beberapa tahapan pekerjaan yang sebelumnya tak bisa kita capai. Pekerjaan seperti ini bagi sebagian orang merupakan tantangan yang harus ditaklukkan. Namun, ada juga orang yang tak suka dengan tantangan. Ia hanya mau menerima pekerjaan yang sudah biasa ia kerjakan. Hati-hati! Bila kita bersikap seperti ini, kemungkinan kita termasuk karyawan bermasalah.
  • Hobi Gosip
    Isu-isu yang berkembang di sekitar perusahaan, kerap menjadi bahan obrolan kita yang seru. Tak jarang, kita lebih banyak membicarakan gosip seputar perilaku teman-teman sekantor kita, daripada membahas solusi pekerjaan yang sedang kita hadapi. Namun, sebaiknya kita tinggalkan kebiasaan bergosip ria tersebut karena bergosip terus-terusan cenderung akan menimbulkan prasangka dari teman-teman sekantor kita. Kebiasaan bergosip ini juga cenderung menjauhkan kita untuk menjadi problem solver dan pribadi yang berprestasi.
  • Sering Menutupi Ketidakmampuan kita dengan Cara Menyalahkan Orang Lain
    Dalam suatu pekerjaan, terkadang ada masalah yang muncul. Masalah itu kadang-kadang berasal dari kita dan kita tidak bisa menyelesaikannya. Tapi, karena kita gengsi dikatakan nggak becus, maka kita menutupinya dengan cara menyalahkan orang lain. Padahal, apabila dipecahkan bersama, masalah itu akan ketemu solusinya.
  • Meremehkan Nilai-Nilai Perusahaan
    Pengalaman dan kepandaian yang kita miliki terkadang membuat kita meremehkan nilai-nilai perusahaan tempat kita bekerja. Sikap seperti ini sebenarnya sama saja meremehkan pimpinan perusahaan kita. Padahal seharusnya kita mengerti bahwa pimpinan perusahaan tentu punya ilmu dan pengalaman yang teruji. Sehingga ia berani menerapkannya sebagai nilai-nilai perusahaan.

Jika Rekan HR merasa menemui permasalahan seperti yang diungkapkan di atas, MEVIS sebagai konsultan perekrutan karyawan, bisa memberikan bantuan dalam bidang human resources, perekrutan dan background checking. MEVIS telah berpengalaman memilih kandidat terbaik dari beberapa kandidat yang cocok untuk sebuah posisi.

Info lebih lanjut tentang jasa rekrutmen, hubungi MEVIS melalui alamat-alamat kontak berikut:

Telepon : (021) 754 4008

Whatsapp : 0811 1954 100

Email : info@mevisindo.com

Website :www.mevisindo.com